Rabu, 02 Februari 2011

Mantra Cinta Untuk Anak-Anak Tercinta

Posted by Kak Galuh On 10.27 | No comments

Tiga anugrah yang Allah titipkan padaku adalah ujian yang maha dahsyat bagi kesabaranku sebagai ibu. Meski sudah menjabat menjadi ibu rumah tangga full time, namun aku hanyalah manusia biasa yang terkadang menampakkan kelemahan dengan emosi yang meluap-luap. Si sulung yang sudah mulai sekolah di SD, tak begitu menjadi masalah karena ia lumayan lama menjadi anak tunggal sebelum dikarunia adik-adik perempuan yang cantik-cantik. Berdiskusi terhadap masalah yang di hadapi adalah kebiasaanku dengan si sulung sejak kecil. biasanya dengan di beri penjelasan yang rasional. maka semuanya akan 'beres' seketika.

Lain sulung lain pula si tengah. Si cantik tengah lahir dengan proses yang lebih komplek dari pada sulung. Karenanya, si tengah pun sedikit komplek dalam menghadapi masalah. Diskusi saja tak cukup bagi si tengah. Ia akan senantiasa menggoda emosiku sebelum kemauannya terpenuhi. Aku maklum, karena ketika baru berusia satu tahun, ia sudah harus menjadi kakak bagi si bungsu. Apapun yang ku lakukan pada si bungsu akan membuatnya merasa terancam kehilangan kasih sayangku. Oleh karenanya ia akan merencanakan dan membuat sesuatu untuk mengalihkan perhatianku. Dan aku akan jadi 'mendadak meriang' jika hal ini terjadi. Meski demikian, dari ketiganya si tengah lah yang paling menonjol dalam setiap tahap perkembangan. Proses tumbuh dan kembang sebagai seorang anak melampaui kedua saudaranya.Dan ini sungguh membanggakan.

Si bungsu yang baru berusia satu tahun, lebih diam, pemalu dan tak banyak berulah. mengurusinya lebih mudah dari kedua kakak-kakaknya. Tapi tetap saja si bungsu merasa kesal, jika waktunya bersamaku harus terdistorsi oleh keberadaan kakaknya si tengah. Dan tentu saja senjata paling mudah adalah menangis karena ia  belum bisa berbicara. Subhanallah, sungguh ujian menjadi ibu dari ketiga anak yang unik dan berbeda ini tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Pun tak sesusah mendaki gunung terjal yang tak berujung dan bertepi.

"Setiap anak adalah istimewa, dan yang mereka butuhkan untuk menjadi istimewa adalah kasih sayang". Itulah mantra cinta yang sama yang kudengungkan setiap menghadapi ketiga nya dengan masalah yang mereka hadapi sebagai individu yang berbeda. Satu hal yang sama-sama di sukai oleh mereka adalah mendapatkan pelukanku. ketika sudah tak mampu lagi dibujuk oleh rayuan, diskusi, ataupun  punishment, biasanya dengan memeluk mereka erat dan pasrah ke Allah, maka 'mendadak meriang' yang kualami sudah berubah menjadi 'merinding haru'. Dan semuanya akan menjadi 'baik-baik saja'. InsyaAllah. [gkw]

0 komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR SAHABAT

INSIST

Hidayatullah ONLINE